Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, berpendapat, timnya seharusnya mendapatkan lebih dari satu penalti dalam pertandingan lanjutan Premier League melawan melawan Aston Villa yang berakhir imbang 2-2 di Stadion Anfield, Sabtu (19/1/2014) dini hari WIB.
Si Merah dalam waktu 36 menit kebobolan dua gol oleh aksi Andreas Weimann dan Christian Benteke. Daniel Sturridge memperkecil ketertinggalan lewat gol yang ditorehkannya pada menit ke-45.
Saat babak kedua baru berjalan delapan menit, Liverpool mendapatkan hadiah penalti, menyusul dilanggarnya Luiz Suarez oleh kiper Brad Guzan. Steven Gerrard yang maju sebagai algojo sukses mengeksekusi penalti. Itu menjadi gol terakhir yang bisa diciptakan tim tuan rumah hingga laga usai.
"Itu jelas penalti. Saat Anda memperhatikan lebih jelas, tangan kiri kiper melakukan kontak dengan kaki Suarez. Saya pikir, kami tidak beruntung tak mendapatkan penalti lain saat Leandro Bacuna handsball," jelas Rodgers kepada BBC.
Terlepas dari itu, Rodgers berpendapat timnya pantas meraih hasil imbang karena impresifnya penampilan Villa.
"Saya pikir kami tidak dalam performa terbaik pada babak pertama. Anda harus berikan kredit untuk Villa. Mereka bermain dinamis dan kami benar-benar tidak bisa mengembangkan permainan kami. Kami sangat kecewa dengan gol-gol itu," tutur Rodgers.
"Mereka memainkan formasi berlian yang merepotkan kami. Kami memainkan formasi 4-4-2 yang terlalu fleksibel dan melebar. Kami terlalu lambay dan tidak beradaptasi dengan pertandingan," lanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar